Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. jadi kepercayaan adalah
kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan
padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi
seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia
akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih
dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
Pengertian
kepercayaan menurut para ahli
(1) Das dan
Teng (1998) memberikan definisi
atau pengertian kepercayaan (trust) sebagai derajat di mana seseorang yang
percaya menaruh sikap positif terhadap keinginan baik dan keandalan orang lain
yang dipercayanya di dalam situasi yang berubah ubah dan beresiko.
(2) Rousseau et
al, (1998) memberikan
definisi atau pengertian kepercayaan sebagai bagian psikologis yang terdiri
dari keadaan pasrah untuk menerima kekurangan berdasarkan harapan positif dari
niat atau perilaku orang lain.
(3) Mayer
(1995) memberikan definisi
kepercayaan dalam definisi yang lain dinyatakan sebagai keinginan suatu pihak
untuk menjadi pasrah/menerima tindakan dari pihak lain berdasarkan pengharapan
bahwa pihak lain tersebut akan melakukan sesuatu tindakan tertentu yang penting
bagi pihak yang memberikan kepercayaan, terhadap kemampuan memonitor atau
mengendalikan pihak lain.
(4) Doney
et.al. (1998) memberikan
definisi atau pengertian kepercayan sebagai sesuatu yang diharapkan dari
kejujuran dan perilaku kooperif yang berdasarkan saling berbagi norma-norma dan
nilai yang sama.
(5) Menurut
Ba dan Pavlou (2002) mendefinisikan kepercayaan sebagai penilaian hubungan
seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai
dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.
Kepercayaan dan kepemimpinan
Kepercayaan sangat menentukan
keberhasilan koordinasi suatu pekerjaan adalah datang dari seorang pimpinan
unit pada karyawannya. Atau sebaliknya kepercayaan karyawan terhadap pimpinannya.
Menurut Robbins et al.
dalam bukunya berjudul “Management” (2000), para peneliti telah menemukan lima
komponen dari suatu kepercayaan karyawan terhadap pimpinannya, yaitu:
1. Integritas, menuju pada kejujuran dan nilai
kebenaran sang pimpinannya. Dari lima dimensi tersebut, dimensi ini tampak
paling penting ketika seseorang menilai sifat dapat dipercaya atas pihak lain
‘’ tanpa pemahaman akan karakter moral dan kejujuran dasar” orang lain, dimensi
kepercayaan lain tidak ada artinya.
2. Kompetensi, dimana sang pimpinan memiliki
pengetahuan dan ketrampilan teknis dan hubungan antarpersonal. Anda harus
mempercayai sesorang yang empunyai keterampilan dan kemampuan untuk menjalankan
apa yang ia katakan dan dilakukannya.
3. Konsistensi, yakni dapat diandalkan, kemampuan
memrediksi, dan mengatasi setiap persoalan.
4. Loyalitas, dimana sang pimpinan memiliki keinginan
kuat melindungi dan menjaga karyawannya.
5. Keterbukaan, dimana pimpinan tidak segan berbagi
gagasan dan informasi dengan bebasnya.
Kouzes & Posner
menyimpulkan bahwa yang paling utama dalam sifat pemimpin adalah kejujuran
berdasarkan penelitiannya dengan 20.000 responden yang ada di 4 benua.
Anda jangan mengharapkan dipercaya atau diangkat
menjadi pemimpin jika seseorang yang mengangkat mu sudah mengetahui anda tidak
memiliki kejujuran. Sekali anda tidak jujur, seumur hidup orang tidak akan
mempercayaimu. Sangat sulit dibayangkan seseorang diangkat sebagai pemimpin
yang sudah tidak dipercaya oleh pengikut atau bawahannya. Oleh sebab itu esensi
kepemimpinan adalah kepercayaan.
Jelas sekali bahwa jika kita
bersedia mengikuti seseorang, kita semula ingin meyakinkan diri bahwa pemimpin
tersebut dapat layak memperoleh kepercayaan. Kita ingin tahu bahwa pemimpin
tersebut tulus, etis, dan berprinsip. Kita ingin sepenuhnya yakin tentang
integritas pemimpin kita.
Kepercayaan akan datang dengan
sendirinya, sesuai dengan sikap yang seseorang. Kepercayaan mudah sekali
luntur. Sekali saja berbohong maka akan sulit untuk dipercaya lagi, bahkan
sampai diberi label pembohong. Maka untuk mendapatkan kepercayaan bukan hal
yang mudah dan membutuhkan waktu yang lama.
Pimpinan unit berperan sebagai
seorang pemimpin di unitnya. Sekaligus dia sebagai supervisor, konselor, dan
manajer. Dia harus peka dan responsif terhadap apa yang dikehendaki
karyawannya. Para karyawan akan mempercayai pimpinannya kalau saja sang
pimpinan mau menjadi pendengar yang baik. Dia harus selalu siap ketika karyawan
akan berkonsultasi masalah apapun dengannya. Siap membuka pintu kantornya untuk
mendengar segala keluhan karyawan. Lalu ditindaklanjuti dalam bentuk tindakan
nyata dan hindari banyak janji pada karyawan.
Jika pemimpin tidak dapat dipercaya maka organisasi
akan hancur.
Jenis-jenis kepercayaan
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
Cara meningkatkan kepercayaan
Berikut ini adalah 11
cara bagaimana meningkatkan kepercayaan yaitu :
1. Transparan
Jangan mencoba menyembunyikan sesuatu dari orang lain.
Jauhkan dari segala macam agenda/rencana tersembunyi. Anda mungkin berpikir
anda dapat mengelabui mereka. Namun perlu anda ketahui, kebanyakan orang
memiliki intuisi yang baik, dan meskipun mereka tidak mengetahui persis apa
sebetulnya rencana tersembunyi anda, mereka setidaknya memiliki perasaan yang
kurang enak berada di dekat anda. Biasanya orang-orang yang mempunyai rencana
tersembunyi akan terlihat dari bahasa tubuhnya. (lihat jugaBagaimana Mengetahui Seseorang Sedang Berbohong).
Jika mereka merasa tidak nyaman berada di dekat anda, mereka juga tidak akan bisa menaruh kepercayaan kepada anda.
Jika mereka merasa tidak nyaman berada di dekat anda, mereka juga tidak akan bisa menaruh kepercayaan kepada anda.
2. Tulus
Hal ini mirip dengan poin nomor satu. Katakanlah
sesuatu dengan jujur. Jangan coba-coba untuk mengelabui orang lain dengan
kata-kata anda, seperti memberi pujian palsu atau pura-pura memberi dukungan.
Sekali lagi, orang-orang mempunyai semacam detektor.
Ketika seseorang mengetahui bahwa anda betul-betul tulus, kepercayaan mereka akan meningkat kepada anda. Orang-orang menyukai kebenaran.
Ketika seseorang mengetahui bahwa anda betul-betul tulus, kepercayaan mereka akan meningkat kepada anda. Orang-orang menyukai kebenaran.
3. Fokus Pada Menambah Nilai
Dalam setiap hubungan, fokuskan pada tindakan-tindakan
yang menyentuh hati seseorang. Bekerja keraslah untuk itu, karena ketika anda
berhasil memberi nilai tambah pada kehidupan seseorang, mereka tidak hanya
merasakan bahwa anda berada di pihaknya, mereka juga akan memiliki dorongan
untuk melakukan hal yang sama kepada anda.
Contohnya, dalam hubungan bisnis adalah anda melakukan suatu hal lebih cepat dari yang dijanjikan. Dalam hubungan pribadi adalah anda fokus pada memenuhi keinginan pasangan anda daripada keinginan anda sendiri.
Contohnya, dalam hubungan bisnis adalah anda melakukan suatu hal lebih cepat dari yang dijanjikan. Dalam hubungan pribadi adalah anda fokus pada memenuhi keinginan pasangan anda daripada keinginan anda sendiri.
4. Hadirlah Dengan Seluruh Jiwa Raga Anda
Dimana saja anda berbicara dengan seseorang, buatlah
ia menjadi fokus utama. Jangan berpikir tentang kerjaan di kantor ketika anda
berada di rumah dan berbicara dengan pasangan anda. Sebaliknya, jangan berpikir
tentang kondisi di rumah ketika anda sedang bersama klien. Hadir dengan seluruh
jiwa raga anda berarti anda memberikan waktu yang berkualitas dan waktu yang
berkualitas akan membangun kepercayaan.
5. Perlakukanlah Selalu Orang Dengan Hormat
Semenjak kecil kita selalu diajarkan oleh orang tua
dan guru kita untuk berlaku hormat pada orang lain. Namun, karena pengaruh
lingkungan, nilai-nilai tersebut mulai luntur, kita malah terbawa pada
kebiasaan buruk meremehkan orang lain. Hal ini termasuk perilaku membicarakan
hal-hal yang kurang baik di belakang seseorang.
Ingatlah, martabat orang lain sebagai manusia, mereka berhak diperlakukan dengan hormat. Ketika orang-orang mengetahui bahwa anda selalu memperlakukan mereka dengan hormat, maka orang-orang pun akan menaruh banyak kepercayaan pada anda.
Ingatlah, martabat orang lain sebagai manusia, mereka berhak diperlakukan dengan hormat. Ketika orang-orang mengetahui bahwa anda selalu memperlakukan mereka dengan hormat, maka orang-orang pun akan menaruh banyak kepercayaan pada anda.
6. Ambillah Tanggung Jawab
Ketika diri anda sedang berantakan, segeralah bereskan
diri anda tanpa terkecuali. Orang lain tidak akan mengerti dan mungkin tidak
akan peduli dengan permasalahan yang anda alami. Lupakan mencari-cari alasan,
dan ambillah saja tanggung jawab yang diberikan pada anda, tidak perlu banyak
berpikir. Pembenaran dan membuat alasan mungkin membantu anda dalam jangka
pendek, namun untuk jangka panjang, justru akan menurunkan tingkat kepercayaan
orang terhadap anda.
Dewasa ini, berani bertanggung jawab merupakan karakter yang sulit ditemukan dimana kebanyakan orang lebih sering menghindari konsekuensi negatif akibat perbuatan mereka. Beranilah untuk membuat perbedaan maka anda akan merebut kepercayaan dari orang lain.
Dewasa ini, berani bertanggung jawab merupakan karakter yang sulit ditemukan dimana kebanyakan orang lebih sering menghindari konsekuensi negatif akibat perbuatan mereka. Beranilah untuk membuat perbedaan maka anda akan merebut kepercayaan dari orang lain.
7. Fokus Pada Umpan Balik
Kecuali anda adalah seorang pembaca pikiran,
satu-satunya cara anda dapat mengetahui seberapa baik hubungan anda dengan
seseorang adalah dengan cara meminta umpan balik (feedback) dari orang
tersebut. Jangan hanya pasif menunggu orang memberi umpan balik pada anda,
namun anda harus aktif memintanya. Kebanyakan orang takut untuk memberikan
umpan balik kepada anda, apalagi jika mengandung hal negatif. Mintalah dengan
tulus kepada seseorang dan berilah respon yang baik, maka orang tersebut akan
rela untuk memberikan umpan balik kepada anda. Terimalah semua umpan balik,
baik yang positif maupun negatif, dan sebisa mungkin rubahlah kebiasaan anda
yang kurang baik berdasarkan umpan balik tersebut.
8. Terimalah Kritikan Dengan Baik
Belajarlah untuk mengatasi kritik dengan rasa syukur.
Dibanding anda bertahan (defensive), pertimbangkan apa yang orang lain katakan,
mungkin ada benarnya. Menutup diri anda dari segala kritik mempunyai dampak
menutup segala komunikasi.
Dalam beberapa kasus, kritik mungkin ada tidak benarnya. Untuk contoh ini, anda mempunyai kesempatan untuk menunjukkan empati. Cobalah mengerti permasalahan seseorang dari sudut pandangnya. Mungkin kritik hanyalah sekedar luapan emosi dari kekesalan yang mereka miliki pada anda. Kerelaan anda untuk tidak mengambil sikap bertahan justru akan meningkatkan rasa kepercayaan dalam hubungan anda dan orang tersebut.
Dalam beberapa kasus, kritik mungkin ada tidak benarnya. Untuk contoh ini, anda mempunyai kesempatan untuk menunjukkan empati. Cobalah mengerti permasalahan seseorang dari sudut pandangnya. Mungkin kritik hanyalah sekedar luapan emosi dari kekesalan yang mereka miliki pada anda. Kerelaan anda untuk tidak mengambil sikap bertahan justru akan meningkatkan rasa kepercayaan dalam hubungan anda dan orang tersebut.
9. Berbudi Bahasa yang Baik
Berbudi bahasa yang baik harus dapat anda pegang
teguh. Hanya ucapkan kata-kata yang baik kepada orang-orang, meskipun orang
tersebut tidak berkata baik kepada anda. Cepatlah meminta maaf ketika anda
mengetahui bahwa anda salah.
Mengapa anda harus melakukan ini? Pertama, bayangkan apa yang anda rasakan jika orang-orang mendapatkan pengalaman yang baik bersama anda. Kedua, bayangkan tingkah laku orang-orang yang akan ikut terbawa menjadi lebih baik karena mereka berada dekat terus dengan anda. Orang-orang akan menaruh kepercayaan besar kepada anda.
Mengapa anda harus melakukan ini? Pertama, bayangkan apa yang anda rasakan jika orang-orang mendapatkan pengalaman yang baik bersama anda. Kedua, bayangkan tingkah laku orang-orang yang akan ikut terbawa menjadi lebih baik karena mereka berada dekat terus dengan anda. Orang-orang akan menaruh kepercayaan besar kepada anda.
10. Memegang Janji
Janji adalah sesuatu yang memiliki dampak yang sangat
kuat. Tepatilah semua janji yang telah anda buat. Buatlah kata-kata anda jauh
lebih kuat dibanding kontrak tertulis apapun, dan jangan sekali-kali membuat
janji kosong.
Alhasil orang-orang akan menghargai anda dan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada anda.
Alhasil orang-orang akan menghargai anda dan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada anda.
11. Konsisten
Yang tidak kalah penting, konsistenlah dengan
perilaku-perilaku diatas. Jangan hanya sesekali saja anda melakukannya.
Konsistensi adalah kunci untuk menjaga kepercayaan orang lain kepada anda.
5 Cara Membangun
Kepercayaan Pada Tim
Ada lima cara yang efektif bagi para pemimpin untuk membangun kepercayaan dalam tim mereka, dan lima cara cepat untuk kehilangan itu. Pertama mari kita mempertimbangkan bagaimana menciptakannya.
1. Membangun dan menjaga integritas. Ini adalah dasar dari kepercayaan dalam organisasi apapun. Integritas harus dimulai dari posisi atas (manajer) dan kemudian bergerak turun. Ini berarti, antara lain, menepati janji dan selalu mengatakan kebenaran, tidak peduli betapa sulitnya. Jika orang-orang di dalam organisasi memiliki integritas, maka organisasi itu dapat dipercaya.
2. Komunikasikan visi dan nilai-nilai. Komunikasi sangat penting, karena memberikan celah kepada informasi dan kebenaran. Dengan mengkomunikasikan visi organisasi, maka akan jelas terlihat fungsi-fungsi manajemen itu. Dengan mengkomunikasikan nilai-nilainya, metode untuk mendapatkan kepercayaan bisa dipertimbangkan.
3. Anggap semua karyawan mempunyai derajat yang sama. Kepercayaan itu akan muncul ketika manajer, karyawan, bahkan cleaning service diperlakukan sama dan menjadi bagian dari tim. Jangan memulai hal ini sendiri, keluarlah dan rangkul karyawan Anda dan teman-teman Anda. Pemimpin harus mencari pendapat dan ide-ide (dan memberikan penghargaan untuk karyawan mereka), mengetahui nama-nama karyawan dan keluarga mereka dan memperlakukan semuanya dengan hormat dan tulus.
4. Fokuslah pada berbagi, bukan tujuan pribadi. Ketika karyawan merasa semua orang menarik bersama-sama mencapai visi mereka, bukan serangkaian agenda pribadi, hasilnya adalah kepercayaan. Ini adalah esensi dari kerja sama tim. Ketika sebuah tim benar-benar bekerja, para pemain akan percaya satu sama lain.
5. Jangan “gila hormat”. Anda bisa jadi menjadi seorang atasan, tapi jangan bertingkah seolah-olah Andalah yang laing penting disana. Setiap orang mempunyai peranan yang sama. Mengabaikan semua konsekuensi pribadi akan selalu menciptakan rasa hormat dari orang-orang di sekitar kita. Dari hal ini akan datang kepercayaan.
5 Hal Yang Membuat Kepercayaan Seseorang Luntur
Baiklah, itu positif. Tapi bagaimana dengan negatif - lima cara tercepat kehilangan kepercayaan dari rekan kerja.1. Bertindak dan berbicara bisa jadi tidak konsisten. Tidak ada yang membingungkan orang lebih cepat dari inkonsistensi. Dan jika kebingungan karena kontradiksi adalah satu-satunya konstan, kepercayaan adalah harga yang harus dibayar.
2. Mencari keuntungan pribadi daripada berbagi. Salah satu yang keluar hanya untuk dia atau dirinya, terutama di lingkungan tim, cepat kehilangan rasa hormat dan kepercayaan dari orang lain.
3. Menahan informasi. Ketika komunikasi ditutup - baik atasan bawahan dan bawahan atasan – memulai rumor dan memberi informasi diyakini menjadi nyata. Kemudian datang penolakan. Informasi yang benar sering terlambat, atau tidak pernah ditawarkan. Kemudian kepercayaan berantakan.
4. Kebohongan atau memberitahu kebenaran setengah-setengah. Ketidakpercayaan adalah cara cepat untuk memecahkan ikatan kepercayaan. Orang dapat menerima sekali, bahkan dua kali, tetapi lebih dari itu..?
5. Berpikiran tertutup. Keengganan untuk mempertimbangkan ide-ide lain dan sudut pandang lain, dan / atau sibuk menciptakan suasana, "itu akan menjadi jalan atau jalan raya ...," pasti akan mematikan komunikasi dan akhirnya kepercayaan terpecah
Daftar Pustaka
Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi
Edisi 10. Klaten: Indeks Gramedia
0 komentar:
Posting Komentar