Analisis Posisi Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan pada dasarnya
berpusat pada tiga komponen utama, yaitu:
1. Apakah yang harus dicapai?
2. Bagaimanakah perencanaan itu dimulai?
3. Bagaimanakah cara mencapai yang harus dicapai itu?
Pertanyaan pertama, mempersoalkan tujuan
yang merupakan titikusaha yang harus dicapai. Tujuan adalah arah yang
mempersatukankegiatan pembangunan, tanpa tujuan kegiatan pembangunanpendidikan
akan tidak terarah dan tidak terkendalikan. Tujuan merupakan cita-cita dan
merupakan hal yang absolut dan tidak dapatditawar.
Pertanyaan kedua, mempersoalkan titik
berangkat pembangunansebab pembangunan harus dimulai dari titik berangkat yang
pastidalam arti tidak dimulai dari nol sama sekali tapi dimulai dari
tingkatyang telah dicapai selama ini. Titik berangkat haruslah
ditentukanberdasarkan evaluasi atau kajian terhadap apa yang telah diperbuatbukan
apa yang harus diperbuat.
Pertanyaan ketiga, merupakan
alternatif cara atau upaya untukmencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu. Upayaini dapat saja berbentuk pendekatan, kebijakan atau bahkan strategiyang kemungkinannya amat banyak tergantung kepada kemampuanuntuk memilih mana yang paling tepat dan efektif untuk mencapaitujuan tersebut
alternatif cara atau upaya untukmencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu. Upayaini dapat saja berbentuk pendekatan, kebijakan atau bahkan strategiyang kemungkinannya amat banyak tergantung kepada kemampuanuntuk memilih mana yang paling tepat dan efektif untuk mencapaitujuan tersebut
Pola dasar di atas pada kenyataannya tidak
sederhana karenapendidikan itu sendiri amatlah kompleks. Pengembangan pola
dasarini hanyalah merupakan modal yang dapat dipergunakan oleh planners sebagai salah satu pila pikir
yang meletakkan perencanaansecara tepat pada posisi dan fungsi yang
diinginkan.Pembangunan pendidikan memerlukan resources
yang perludiatur secermat mungkin karena resources itu amat langka.Pengertian ini
perlu dikaitkan dengan misi dan tujuan pembangunanpendidikan, arah pembangunan
pendidikan, orientasi pembangunanpendidikan, keseluruhan prioritas, jenis, dan
jenjang pendidikan sertafasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan
pendidikan.Kesemuanya ini perlu dirancang secara komprehensif, akurat,
cermatdan efisien serta berdasarkan perhitungan yang matang.
Tanpa perencanaan yang sistematik dan rasional
upaya pembangunan pendidikan ini mustahil dapat dilaksanakan dengan
efektif.Perencanaan atau perancangan dalam hal ini berfungsi sebagai tool sebagai guide line for actions, sehingga apa yang harus
dilakukansudah diatur dan ditata terlebih dahulu.
Dalam perancangan usaha yang terpadu, koordinasi,pemanfaatan
sumber-sumber daya, urutan prioritas, dapat disusunsecara sistematis dan
komprehensif. Arah dan tujuan pembangunanpendidikan dapat diatur pencapaiannya
dalam kurun waktu tertentu.
Distribusi wewenang dan tanggung jawab,
pengawasan danpengendalian dapat diatur sedini mungkin hingga segala
susuatuyang akan dikerjakan dapat diketahui, dan dihitung terlebih dahuludengan
lebih cermat. Dengan memperhitungkan hal-hal inilah paraahli ekonomi memandang
perencanaan ini sebagai vehicle pembangunan bukan hanya untuk
suatu sektor pembangunantertentu saja, tapi juga untuk seluruh sektor
pembangunan. Indonesiamemandang perencanaan itu sebagai suatu hal yang indisible danperannya amat defisive, hingga amatlah sulit
dibayangkan bagaimanamungkin kegiatan pembangunan nasional Indonesia dapat dilaksanakan
tanpa perencanaan
Perencanaan itu dapat diartikan sebagai
proses penyusunanberbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang
akandatang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keputusan-keputusan itu disusun secara
sistematis, rasional dan dapatdibenarkan secara ilmiah karena menerapkan
berbagai pengetahuanyang diperlukan. Perencanaan itu dapat pula diberi arti
sebagai suatuproses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masadepan
sesuai yang telah ditentukan. Kebijakan-kebijakan itu disusundengan
memperhitungkan kepentingan masyarakat dan kemampuanmasyarakat.
Perencanaan dapat pula diartikan sebagai upaya
untukmemadukan antara cita-cita nasional dan resources yang tersediayang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Dalam prosesmemadukan itu dipergunakan berbagai cara yang rasional dan
ilmiahhingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Perencanaan tidak berakhir hanya pada draft blue print tapi harus mencakup prosesimplementasinya.
Karena itu segala sesuatu yang dimasukkan didalam putusan kebijakan tersebut
perlu dipertimbangkan dengansecermat mungkin fasibilitas atau kelayakannya.
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang
dapat dilaksanakan.Dengan memahami arti atau definisi perencanaan seperti
yangdiuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan itusebenarnya alat
peubah dan alat pengendali perubahan.Pembangunan itu mengandung arti merubah
untuk maju danberkembang menuju arah tertentu, dan perencanaan adalah
rumusanyang mengandung semua perubahan itu serta petunjuk untuk mewujudkannya.
Karena itu pembangunan dan perencanaan
dalampengertian ini tidak dapat dipisahkan karena memang salingmelengkapi dan
saling membutuhkan. Ini berarti setiap upaya pembangunan memerlukan
perencanaan, dan setiap perencanaanadalah untuk mewujudkan upaya pembangunan.
Sumber :
http://www.scribd.com/doc/72385257/15/B-Analisis-Posisi-Perencanaan-Pendidikan#page=33
0 komentar:
Posting Komentar