Subscribe:

Kamis, 12 September 2013

Analisis Posisi Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan pada dasarnya berpusat pada tiga komponen utama, yaitu:
1. Apakah yang harus dicapai?
2. Bagaimanakah perencanaan itu dimulai?
3. Bagaimanakah cara mencapai yang harus dicapai itu?
Pertanyaan pertama, mempersoalkan tujuan yang merupakan titikusaha yang harus dicapai. Tujuan adalah arah yang mempersatukankegiatan pembangunan, tanpa tujuan kegiatan pembangunanpendidikan akan tidak terarah dan tidak terkendalikan. Tujuan merupakan cita-cita dan merupakan hal yang absolut dan tidak dapatditawar.
Pertanyaan kedua, mempersoalkan titik berangkat pembangunansebab pembangunan harus dimulai dari titik berangkat yang pastidalam arti tidak dimulai dari nol sama sekali tapi dimulai dari tingkatyang telah dicapai selama ini. Titik berangkat haruslah ditentukanberdasarkan evaluasi atau kajian terhadap apa yang telah diperbuatbukan apa yang harus diperbuat.
Pertanyaan ketiga, merupakan
alternatif cara atau upaya untukmencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu. Upayaini dapat saja berbentuk pendekatan, kebijakan atau bahkan strategiyang kemungkinannya amat banyak tergantung kepada kemampuanuntuk memilih mana yang paling tepat dan efektif untuk mencapaitujuan tersebut

Pola dasar di atas pada kenyataannya tidak sederhana karenapendidikan itu sendiri amatlah kompleks. Pengembangan pola dasarini hanyalah merupakan modal yang dapat dipergunakan oleh planners  sebagai salah satu pila pikir yang meletakkan perencanaansecara tepat pada posisi dan fungsi yang diinginkan.Pembangunan pendidikan memerlukan resources  yang perludiatur secermat mungkin karena resources  itu amat langka.Pengertian ini perlu dikaitkan dengan misi dan tujuan pembangunanpendidikan, arah pembangunan pendidikan, orientasi pembangunanpendidikan, keseluruhan prioritas, jenis, dan jenjang pendidikan sertafasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan.Kesemuanya ini perlu dirancang secara komprehensif, akurat, cermatdan efisien serta berdasarkan perhitungan yang matang.
 Tanpa perencanaan yang sistematik dan rasional upaya pembangunan pendidikan ini mustahil dapat dilaksanakan dengan efektif.Perencanaan atau perancangan dalam hal ini berfungsi sebagai tool  sebagai guide line for actions, sehingga apa yang harus dilakukansudah diatur dan ditata terlebih dahulu.
Dalam perancangan usaha yang terpadu, koordinasi,pemanfaatan sumber-sumber daya, urutan prioritas, dapat disusunsecara sistematis dan komprehensif. Arah dan tujuan pembangunanpendidikan dapat diatur pencapaiannya dalam kurun waktu tertentu.
Distribusi wewenang dan tanggung jawab, pengawasan danpengendalian dapat diatur sedini mungkin hingga segala susuatuyang akan dikerjakan dapat diketahui, dan dihitung terlebih dahuludengan lebih cermat. Dengan memperhitungkan hal-hal inilah paraahli ekonomi memandang perencanaan ini sebagai vehicle  pembangunan bukan hanya untuk suatu sektor pembangunantertentu saja, tapi juga untuk seluruh sektor pembangunan. Indonesiamemandang perencanaan itu sebagai suatu hal yang indisible  danperannya amat defisive, hingga amatlah sulit dibayangkan bagaimanamungkin kegiatan pembangunan nasional Indonesia dapat dilaksanakan tanpa perencanaan




Perencanaan itu dapat diartikan sebagai proses penyusunanberbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akandatang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.  Keputusan-keputusan itu disusun secara sistematis, rasional dan dapatdibenarkan secara ilmiah karena menerapkan berbagai pengetahuanyang diperlukan. Perencanaan itu dapat pula diberi arti sebagai suatuproses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masadepan sesuai yang telah ditentukan. Kebijakan-kebijakan itu disusundengan memperhitungkan kepentingan masyarakat dan kemampuanmasyarakat.
 Perencanaan dapat pula diartikan sebagai upaya untukmemadukan antara cita-cita nasional dan resources  yang tersediayang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Dalam prosesmemadukan itu dipergunakan berbagai cara yang rasional dan ilmiahhingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
 Perencanaan tidak berakhir hanya pada draft blue print  tapi harus mencakup prosesimplementasinya. Karena itu segala sesuatu yang dimasukkan didalam putusan kebijakan tersebut perlu dipertimbangkan dengansecermat mungkin fasibilitas atau kelayakannya.
 Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat dilaksanakan.Dengan memahami arti atau definisi perencanaan seperti yangdiuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan itusebenarnya alat peubah dan alat pengendali perubahan.Pembangunan itu mengandung arti merubah untuk maju danberkembang menuju arah tertentu, dan perencanaan adalah rumusanyang mengandung semua perubahan itu serta petunjuk untuk mewujudkannya.
Karena itu pembangunan dan perencanaan dalampengertian ini tidak dapat dipisahkan karena memang salingmelengkapi dan saling membutuhkan. Ini berarti setiap upaya pembangunan memerlukan perencanaan, dan setiap perencanaanadalah untuk mewujudkan upaya pembangunan.

Sumber :
http://www.scribd.com/doc/72385257/15/B-Analisis-Posisi-Perencanaan-Pendidikan#page=33

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright 2009 MANAJEMEN PENDIDIKAN 2013